Majelis talim merupakan tempat melaksanakan pengajaran atau pengajian ajaran Islam.
Unit ini berbeda dengan unit-unit lain yang berdirinya setelah adanya yayasan pondok pesantren, majelis ta’lim ini satu-satunya yang menjadi sebab berdirinya yayasan pondok pesantren.
Awal mula pengadaan majelis ta’lim ini sekitar pada tahun 1984, saat itu masih dinamai majelis ta’lim darul ulum, yang langsung dikaji oleh romo KH. Muhammad Khozin Manshur.
Seiring berjalannya waktu, jamaah bertambah banyak, ditambah ada santri kalong dan muqim, romo kyai Khozin sendiri yang mengganti nama majelis darul ulum menjadi pondok pesantren manba’ul hikam.
Tidak berhenti sampai di situ, majelis ta’lim ini masih dilestarikan sampai sekarang yang menjadi simbol/ciri khas pesantren dengan dibuktikan adanya pengajian kitab kuning untuk para santri di setiap harinya pada pagi setelah mengaji Al-Qur’an dan malam setelah sholat maghrib (Jum’at-Senin) yang diajarkan oleh para asatidz pondok pesantren Manba’ul Hikam.
Sedangkan, untuk para alumni dan masyarakat sekitar juga masih bisa mengikuti majelis ta’lim yang dikenal dengan sebutan Thariqoh Qodiriyah Wan Naqsabandiyah yang dikaji oleh abah KH. Chabibul Mahbub yakni menantu romo KH. Muhammad khozin Mansur untuk meneruskan dakwah beliau.
beriman, berilmu, bermoral, berkarya.